Koreri.com, Keerom – Satuan Reserse Kriminal Polres Keerom sementara melakukan penyelidikan terhadap proyek pembangunan gedung olahraga (GOR) Tipe B dengan pagu anggaran senilai Rp13.3 Miliar yang dilaporkan mangkrak.
Pekerjaan pembangunan GOR tersebut menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggara 2019 untuk mendukung pelaksaan PON XX tahun 2020.
Fakta lapangan, pekerjaan pembangunan fasilitas olahraga tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya bahkan kini dalam kondisi mangkrak.
Kasat Reskrim Polres Keerom, Iptu Jetny Sohilait mengatakan kasus pembangunan mangkrak gedung GOR type B ini masih dalam status penyelidikan.
“Jadi untuk pembangunan gedung GOR Tipe B yang mangkrak itu sampai saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” terangnya kepada Koreri.com melalui telepon selulernya, Senin pekan lalu.
IPTU Jetny menegaskan jika hingga saat ini pihaknya terus mendalami kasus pembangunan gedung yang mangkrak itu dan akan segera ditingkatkan ke status sidik dengan memanggil para saksi.
“Intinya, kita masih dalami kasus pembangunan gedung GOR yang mangkrak ini,” ujarnya.
Sementara itu, pembangunan GOR Tipe B Kabupaten Keerom ini dimulai pada 2019 untuk kepentingan pelaksanaan PON XX 2020.
Ternyata kemudian, terjadi penundaan event olahraga nasional tersebut.
Anehnya, pembangunan GOR pun malah tak dilanjutkan.
Menariknya, menurut informasi dari sumber resmi Koreri.com di Pemda Keerom menyebutkan bahwa pencairan anggaran pembangunan proyek tersebut sudah terealisasi 100 persen.
Parahnya lagi, berdasarkan fakta dilapangan, bangunan fasilitas olahraga tersebut diperkirakan realisasi pekerjaannya baru mencapai 25 hingga 30 persen.
Diduga kuat, sebagian besar dana proyek tersebut diselewengkan sejumlah Pejabat daerah setempat demi keuntungan pribadi masing-masing.
Perlu diketahui, proyek pembangunan gedung GOR type B Kabupaten Keerom yang kini dalam kondisi mangkrak merupakan program Dinas Pemuda dan Olahraga TA. 2019 di masa pemerintahan Bupati Muhammad Markum dan wakilnya Piter Gusbager.
Sementara, Kepala Badan Keuangan dijabat Trisiswanda Indra N, SPT yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Keerom.
Total anggaran yang dialokasikan dalam proyek ini mencapai Rp13.359.205.835,- bersumber dari dana APBD 2019.
Adapun kontraktor yang dipercayakan mengerjakan proyek tersebut adalah PT. Cipta Prima Selaras yang beralamat di Perum Citra Laras Cakalang Blok B No.02 Polowijen Kota Malang – Malang (Kota) – Jawa Timur.
PT Cipta Prima Selaras bernomor NPWP 31.286.665.0-623.000 ini menyisihkan 5 kontraktor dengan harga penawaran sebesar Rp13.265.070.589,38
Ke 5 kontraktor lainnya masing-masing, CV.Cloris Perkasa, PT. Ciklop Permata Abadi, PT. Batang Belubus, PT. Tri Papua Mandiri dan CV Grit Papua.
RED
