Koreri.com, Jayapura – Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. I Nyoman Sri Antari, mengatakan hingga jumat (10/2/2023) pagi dilaporkan sebanyak 22 korban akibat gempa bumi yang guncang Kota Jayapura.
“Semua korban dilaporkan ada 22 orang, 4 korban meninggal dunia di RSUD Dok 2 Jayapura dan 18 korban luka-luka,” kata Kadis Kesehatan Kota Jayapura saat di konfirmasi di kantor Walikota Jayapura, Jumat siang.
Untuk korban luka-luka, kata I Nyoman, 7 orang dirawat di rumah sakit marthen indey Jayapura. “Rumah Sakit Angkatan Laut Jayapura rawat 6 orang dan 5 korban luka dirawat di RSUD Dok 2 Jayapura,” kata dokter Sri Antari
Sementara untuk pelayanan kesehatan di puskesmas diperintahkan standby saja karena ada beberapa gedung puskesmas juga mengalami rusak ringan (retak-retak) akibat gempa.
“Ya, ada 6 puskesmas dilaporkan rusak ringan seperti puskesmas Eliuyo, Twano, Yoka, Abepura, Jayapura Utara dan puskesmas imbi tapi masih palayanan,” ujarnya.
Ditanya jika masih terjadi gempa maka pelayanan kesehatan dialihkan ke area terbuka? “Pasti kami memikirkan itu, kemarin saya perintahkan ambulance standby walaupun pegawai libur,” kata Sri Antari.
Kemudian, kata Antari, untuk rumah sakit yang tidak ada laporan kena dampak gempa itu rumah sakit dian harapan dan RSAL Jayapura.
Sementara rumah sakit marthen indey mengalami kerusakan sehingga merawat 35 pasien diluar ruangan.
“RS. Provita Jayapura merawat 45 pasien diluar menggunakan tenda yang disiapkan BPBD karena bangunan rumah sakit retak dan RSUD Dok 2 Jayapura merawat 300 lebih pasien diluar ruangan pasca gempa,” jelasnya.
Untuk Rumah Sakit Jiwa Abepura dan Ramela Koya dilaporkan aman dan pasien tetap rawat di dalam ruangan. “Hingga kini tim tanggap darurat bencana alam Pemerintah Kota Jayapura masih melakukan pendataan bangunan yang rusak,” pungkasnya.
EHO
